>> Malu Abiss ....
Menghujat Orang Arab? Mari Berfikir Cerdas Membaca Kasus Mbak Sumiati
http://luar-negeri.kompasiana.com/2010/11/19/menghujat-orang-arab-mari-berfikir-cerdas-membaca-kasus-mbak-sumiati/
Baru beberapa hari ini saya kembali dari indonesia mengikuti suami, dan baru kemarin menyempatkan diri membuka buka berita online di dunia maya, tangan saya gatal juga pengen nulis di sela-sela kesibukan membereskan rumah yang berdebu di sana sini
Yah...kasus Sumiati TKW asal NTB, siapapun pasti geram mendengar kabar penyiksaan yang di alami sumiati, begitu juga saya dan suami, namun sangat di sayangkan beberapa orang justru memaki-maki warga negara Saudi Arabia secara membabi buta tanpa tahu masalah yang sesungguhnya
Sebelumnya saya mohon maaf yang sebesar besarnya bukan karena suami saya WN Saudi lalu saya membela mati-matian, bukan sama sekali namun kita harus cerdas melihat kasus penyiksaan TKW yang berulang kali terjadi
Asal pembaca tahu. Saya ini mantan TKW yang pernah jadi kuli di salon di daerah Al Rayaan Street Al Riyadh selama tujuh tahun lamanya dan tahu persis kehidupan warga negara saudi karena saya bergaul dengan mereka selama 7 tahun lamanya, saya bisa menarik kesimpulan yang valid kalau orang Arab Saudi tidak semuanya jahat dan brengsek.
Nah...masalah yang dialami mbak Sumiati ini bukan saja terjadi di Saudi Arabia, namun dimanapun berada kasus serupa pasti ada, namanya manusia, kejahatan ada dimana-mana, yang membuat saya heran sungguh membuat miris membaca komentar-komentar yang masuk memaki dan menghujat warga Saudi tanpa tahu masalahnya.
Mari kita lihat sebenarnya kesalahan siapa kasus seperti ini berulang kali terjadi,
PJTKI yang bobrok sebenarnya biang dari permasalahan ini, tahu tidak pembaca sebelum saya berangkat ke Saudi Arabia saya seminggu menginap di PT dan tahu persis bagaimana orang PJTKI memberangkatkan TKW ke negara tujuan tanpa bekal apapun, mereka merekrut TKW dari kampung kemudian ditampung seadanya di PT dan diterbangkan begitu saja tanpa bekal ketrampilan apapun. Dari KTP hingga paspor semua dimanipulasi dari TKW yang umurnya 15 menjadi 25 dan yang umurnya 45 menjadi 30 dan itu lumrah hampir di semua PT karena mereka sama sekali tidak memikirkan keselamatan TKW itu sendiri dan hanya memikirkan keuntungan yang sebesar besarnya.
Dan untuk pelatihan bahasa Arab, semua TKW di beri nilai lulus ! tentu saja demi mengejar keuntungan, ironis memang jangankan bahasa Arab, bahasa Indonesia saja separuh dari TKW itu tidak lancar bahkan tidak bisa sama sekali bahkan kebanyakan dari mereka tidak pernah mengenyam bangku sekolah.
Nah...mari kita bahas mengenai mbak Sumiati, tahu tidak pembaca hampir satu juta WNI mengais rezeki di Saudi Arabia? ironisnya yang sukses tidak pernah dipantau media, hanya kasus yang seperti ini yang menjual dan media tidak memberi informasi yang berimbang, padahal kalau dipantau yang sukses hampir 80%.
Berulang kali saya pulang pergi ke KSA dan mendapati TKW yang sudah puluhan kali bolak-balik ke KSA itu menandakan orang Arab tidak semua bejat.
Mohon maaf , hanya orang picik saja yang menghujat warga negara Saudi Arabia hanya karena kasus orang perorang, kasus seperti ini tidak hanya terjadi di Saudi Arabia dan di dunia manapun bisa terjadi kasus serupa.
Di rumah mertua saya (ibu suami) pembantunya orang Sukabumi yang hampir 15 tahun bekerja di rumah keluarga suami saya dan meluluskan ke tiga anaknya ke tingkat sarjana.
Nah...mengapa kesuksesan seperti mbak Imas tidak dipantau media? saya yakin seribu kali banyak orang yang sukses seperi mbak Imas namun media tidak mau memberitakannya karena beritanya tidak menjual.
Pertanyaan saya apakah kasus seperti mbak Sumiati haya terjadi di Arab Saudi saja? jawabannya tidak!!! orang jahat ada dimana-mana.
Asal tahu saja pembaca orang Saudi juga turut mencerca dan memaki majikan yang semena-mena terhadap pembantunya ini jelas menandakan orang Arab Saudi tidak semua jahat.
Nah...agar berita ini berimbang mari kita tengok sepak terjang pembantu indonesia di Saudi Arabia, 3 tahun yang lalu seorang pembantu asal indonesia menusuk anak majikan yang baru berumur 9 bulan dengan jarum jahit sampai si anak dikubur tidak ada yang tahu kalau anak itu dibunuh si mbak dan bodohnya si mbak itu bercerita sama temannya sesama TKW bahwa dialah yang menusuk anak majikannya sampai mati dan tahu tidak pembaca teman si mbak itu mengadu ke majikan dan bisa ditebak si mbak itu dibawa ke pengadilan dan terbukti bersalah membunuh anak majikan, nah kasus seperti ini juga media indonesia tidak pernah memberitakannya.
Dan baru kemarin kasus serupa terjadi TKW asal indonesia membunuh bayi yang berumur 4 bulan, dan sekarang kasusnya masih dalam proses.
Pertanyaan saya apakah semua TKW yang datang dari indonesia semuanya baik? jawabnyanya tidak! lalu apakah majikan yang di indonesia semuanya baik? tentu saja jawabannya juga tidak
Kalau mau lebih lengkapnya silahkan baca di sini , karena tangan saya sudah keriting:
Kesimpulannya orang jahat ada dimana-mana bukan di Arab Saudi saja, saya selalu berharap kepada pemerintah agar menindak tegas PJTKI yang nakal yang asal merekrut TKW tanpa dibekali ketrampilan apapun, inilah sebenarnya biang permasalahan TKW yang sesungguhnya, pemerintahan yang lemah dalam melindungi warganya dan PJTKI yang hanya memikirkan keuntungan yang sebesar besarnya tanpa mau perduli akan nasib TKW itu sendiri
Salam miris semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Kuncinya tutup pengiriman TKW di sektor informal. itu saja !
http://luar-negeri.kompasiana.com/2010/07/02/sisi-lain-cerita-tkw-di-saudi-arabia-bagian-1/
Seringkali saya membaca postingan rekan2 di kompasiana, tentang kisah2 pilu dan menyedihkan para tkw yg bekerja di Saudi Arabia. Kisah2 atau cerita2 yg diangkat berdasarkan dari cerita2 tkw2 atau karena pengamatan selintas kita tentang keadaan para tkw2 waktu bertemu di mall2, di restaurant ataupun di Rumah Sakit.
Sebetulnya kalau kita mau jujur terhadap diri kita sendiri. Para tkw/ prt2 itu. Sudah diperlakukan tidak layak dan tidak manusiawi sejak sebelum keberangkatan mereka ke Saudi. Pernahkah teman2 melihat pemandangan di bandara Soeta, bagaimana para petugas, baik petugas dari PJTKI nya atau petugas bandara memperlakukan tkw2/ prt2 yg akan diberangkatakan ke saudi arabia khususnya..?? Mereka digiring2 seperti ternak. Seringkali mereka dibentak2 bahkan dicaci maki. Saya sering melihat pemandangan seperti itu, karena setiap 6 bulan sekali atau 1 tahun sekali saya pulang pergi Riyadh- jakarta, Jakarta- Riyadh.
Pemandangan seperti itu, bukan pemandangan yg langka. Para tkw2 itu setelah digiring2 seperti bebek, mereka biasanya duduk bergerombol dilantai. Ada pemandangan yg berbeda tentang kelakuan dan tingkah para tkw, dari tkw2 yg akan berangkat ke saudi dengan tingkahnya para tkw2 yg mau pulang dari Saudi. Para tkw2 yg bergerombol di bandara Soeta, kebanyakan mereka diam dan tidak banyak omong. Tapi coba perhatikan para tkw2 di bandara KKIA Riyadh yg mau pulang ke jakarta. Berisiknya minta ampun. Kalau ngomong saja sampai teriak2, bahkan pernah saya lihat ada yg joget2 segala, sampai2 ditegur oleh satpam nya bandara KKIA.
Back to topic. Di bandara Soeta dokumen2 keberangkatan para tkw, saya perhatikan semuanya sudah diurus oleh petugas dari pjtki masing2. Setelah masuk ruang tunggu pesawat dan terbang ke Saudi, barulah tkw2 itu bertanggung jawab atas dirinya masing2. Ketika mereka sudah ada dalam pesawat Saudia/ GIA. Mulailah para pramugari yg di uji kesabarannya oleh para tkw. Saya memperhatikan, betapa seringnya para pramugari yg cantik2 itu membersihkan lavatory/ wc. Sambil tidak henti2 memberikan pengarahan kepada para tkw2 yg menggunakan lavatory.
Coba lihat lantai lavatory yg menjadi penuh air, karena para tkw tidak tahu caranya cebok, tidak tahu caranya membuang tissue2. Semuanya berceceran di lantai. Bahkan cara mengunci wc pun mereka tidak tahu. Kalau kebetulan saya mau menggunakan wc, seringkali sayapun ikut2an memberi tahu mereka. Bahkan setiap saya pulang atau pergi riyadh - jakarta, saya pasti dan selalu menjadi sekertaris dadakan para tkw untuk mengisi kartu2 kedatangan mereka.
Tahukah teman…? kalau banyak para tkw yang buta huruf…?bahkan banyak dari para tkw itu yg tidak bisa berbahasa Indonesia…?? mereka hanya bisa bahasa dari daerahnya sendiri. Jangankan bisa bahasa Arab untuk bisa berkomunikasi dengan majikan, bahasa Indonesiapun mereka banyak yg tidak tahu…? apalagi bhs Inggris…? Itu sih bisa di itung dengan jari kelingking. Mungkin dari 1 jt tkw yg ke saudi, mungkin cuma 1 yg bisa sedikit ngerti english…Itu kenyataan teman2..Menyedihkan bukan..?? terus apa yg mereka lakukan selama mereka ada di penampungan..???? Ternyata adanya balai latihan kerja itu sepertinya hanya formalitas saja.
Kadang2 tidak ikut latihan kerja juga mereka sudah bisa punya sertifikatnya. Halahhhh….tahu sendiri lah, di negara tercinta kita itu apapaun bisa dibeli asal ada uang. Level korupsinya sudah dari level paling rendah sampai level paling tinggi. Berdasarkan sumber yg bisa dipercaya ( para tkw2 khususnya yg ke saudi ) selama mereka berada di penampungan itu, Selama mereka sedang mengurus dokumen2 dan menunggu datangnya visa. Para tkw2 itu tidak belajar apa2. Mereka hanya tidur2an, makan, minum, ngorol2 sampai malam, merokok ( tentu saja tidak ketahuan para pengawas penampungan ). Apalagi konon katanya, para tkw yg mau berangkat ke saudi itu, diberi uang saku sekitar 1,5 jt - 2 jt dari pjtki. Banyak para tkw2 itu menghabiskan uangnya untuk jajan, makan2 dan merokok.
Setelah mereka sampai di bandara King Khalid Riyadh. Karena tidak ada petugas dari pjtki yg mengarahkan mereka, jadilah gerombolan para tkw2 itu seperti anak ayam yg kehilangan induknya. Bagaimana tidak dibentak2 oleh petugas orang Saudi, kalau mereka disuruh berbaris disebelah kanan, para tkw masih tetap bergerombol disebelah kiri. Disuruh mengantri satu2, malah mereka saling berebut. Disuruh memperlihatkan paspor dan kartu kedatangan, mereka malah melongo bego. Ya iyalahhhh….petugas mana yg tahann….?! Apalagi orang saudi kebanyakan tidak sabaran, dan suaranya yg kenceng2. Habislah para tkw2 itu dibentak2. Jangankan oleh petugas orang Saudi yg tidak bisa berbahasa Indonesia, wong oleh petugas orang Indonesia yg sebangsa saja, para tkw itu sering dibentak2 koq.
Setelah mereka selesai di proses di imigrasi dan selesai mengambil bagasi. Mereka semua dikumpulkan dan di data. Sementara paspor para tkw2 itu akan dipegang oleh petugas Imigrasi. Setelah itu para tkw akan dibawa ke ruangan tunggu khusus tkw2, sambil menunggu dijemput oleh majikan masing2. Para tkw2 itu tidak akan dikeluarkan dari ruangan tsb, kecuali dijemput oleh majikannya yg nama majikannya tertera di paspor tkw2 tsb. Kalau yg nama penjemput tkw itu tidak sesuai dengan nama yg ada dalam paspor tkw, penjemput tsb harus memperlihatkan surat kuasa penjemputan dari calon majikan asli tkw itu. Itulah alasannya mengapa tkw2 di bandara King Khalid di kumpulkan sebelum mereka dimasukkan ke ruang tunggu.
Calon majikan berada diluar sambil memelototi screen tv monitor. Disana akan disebutkan nama tkw lengkap, nama majikan dan nomor urut tkw. Kalau nama2 sudah cocok, para majikan akan lapor ke meja petugas sambil memperlihatkan kartu ID asli. Setelah itu mereka akan memanggil tkw yg bersangkutan dan memberikan paspornya. Setelah tkw dan majikannya menandatangani surat2an, barulah tkw itu bisa keluar mengikuti majikannya. Itu prosedur yg masih saya ingat. Kenapa saya tahu tentang prosedur tsb..? karena saya pernah 1 kali mengambil pembantu dari pjtki jakarta. Biaya yg dikeluarkan majikan untuk mengambil tkw, kurang lebih 28jt. Bahkan ada yg membayar lebih dari itu.
Untuk teman2 yg berada di Indonesia khususnya, ini sekedar informasi saja. Tidak semua tkw yg datang dan bekerja di Saudi Arabia itu semuanya mempunya majikan WN Saudi. Di Arab Saudi ini semua warga negara tersedia disini. Jadi tkw2 itu ada yg punya majikannya memang WN asli Saudi, tapi tidak sedikit majikan2 mereka itu warga negara lain yg mukim dan tinggal di saudi Arabia. Soalnya masyarakat kita yg ada di Indonesia kan tahunya, kalau tkw bekerja di Saudi Arabia, sudah pasti saja majikannya warga negara Saudi. Padahal tidak begitu…lho…!! Ada yg majikannya wn turky, wn mesir, wn siria, wn lebanon, wn palesteina, wn jordan, wn USA, wn pakistan, wn india dlllsb dllsb ( capek kalau harus nyebutin satu satu mah…hehehe..)
Sudah hampir mau 10 tahun saya menetap di saudi Arabia, mengikuti suami yang WN Saudi. Karena menetap disini, tentu saja saya sering sekali menjumpai tkw2 diluar rumah, baik di rumah2 para kerabat suami saya, ataupun di rumah2 teman2 saya yg orang saudi, berjumpa di pesta2 nya orang saudi, bertemu di mall2, di rumah sakit ( mengantar majikan2nya yg sakit ), di restaurant, di tempat bermain anak2, Seringkali saya menjadi penterjemah dadakan karena tkw2 nya tidak mengerti sama sekali perintah2 majikannya. Kalau anda sudah lama tinggal di saudi dan anda sering belanja di toko2 Indonesia, seringkali kita akan melihat ada tkw2 yg memang sedang berbelanja atau tkw2 kaburan yang menunggu dijemput sesorang. Tahukah anda…?? kalau tkw2 ilegal disini jumlahnya hampir sama banyaknya atau mungkin lebih banyak jumlahnya daripada tkw2 yg legal.
Tkw2 kaburan kebanyakannya bukan karena disiksa majikan atau karena tidak digaji majikan. Tapi banyak tkw2 yg kabur itu karena keinginannya sendiri. Ada yg alasannya karena mereka ingin mendapatkan gaji yg lebih besar dari gaji yg didapat dari majikan asli. Bahkan banyak yg jadi tkw kaburan karena mereka ingin bebas hidup bersama pacar2nya ( para sopir2 indonesia, para pekerja asing seperti pakistan, bangladesh, India ). Itu bukan rahasia lagi kalau disini ada sindikat/mafia yg akan menampung tkw2 kaburan. Seringkali saya membaca di surat kabar lokal, kalau polisi telah merazia beberapa apartemen/ rumah2 kontrakan yg penghuninya hampir 99% tkw ilegal asal Indonesia. Dan ternyata mereka melakukan praktek pelacuran.
Tarifnya cuma 50 sr ( 120 rb ) sekali pakai. Germo wanitanya kebanyakan orang Indonesia asli, pasangan germo yg laki2 seringkali orang pakistan atau bangladesh. Menurut pengakuan mereka, kostumernya kebanyakan sopir2 taxi orang pakistan atau pekerja kasar orang bangladesh dan India. Bahkan kadang2 ada juga sopir2 orang kita sendiri. Konon katanya di jeddah, banyak tkw2 ilegal asal indonesia yg diam2 membuka praktek pelacuran.
Para PSK asal negara kita itu bukan hanya tkw2 kaburan saja, bahkan banyak yg datang menggunakan visa umrah. begitu sampai di jedah mereka tidak pulang lagi ke Indonesia, tapi mereka memilih menjadi tkw ilegal. Itu bukan menjadi rahasia umum lagi disini.Sepertinya setiap orang yg sudah lama mukim disini pasti sudah pada tahu soal itu. Pemerintah saudi Arabia sebetulnya terlalu baik terhadap tkw2 ilegal tsb. Kenapa….?? karena menurut pengakuan para tkw2 ilegal. Kalau mereka sudah ingin menghentikan petualangannya sebagai tkw ilegal dan mereka ingin secepatnya pulang ke Indonesia, para tkw2 ilegal itu akan menyerahkan dirinya sendiri ke kantor polisi ( jadi bukan polisi yg menangkap mereka, tapi seringkali tkw2 ilegal itu yg datang ke kantor polisi menyerahkan diri minta ditangkap ). Karena dengan cara itu lah para tkw akan di deportasi ke Indonesia dengan gratis ( biaya tiket ditanggung oleh pemerintah saudi arabia ).
Oleh polisi tkw2 itu akan dijebloskan dulu ke penampungan2 tkw2 yg bermasalah/ bahkan banyak jg tkw2 ilegal itu ditampung dipenjara2 wanita, sebelum menunggu proses dipulangkan. Kalau mereka di interogasi, mereka akan memberi alasan kabur dari majikan karena dipukuli dllsb, dan mereka memberi alasan tidak tahu alamat lengkap majikannya. Bagaimana polisi mau mencari majikan tkw2 tsb kalau si tkw memberi alasan tidak tahu alamat majikannya….?? akhirnya tkw2 itu ditempatkan di penampungan2 dan sudah pasti akan dipulangkan ke Indonesia. Wahhhh…teman2 kompasianer jangan berfikiran bahwa penampungan/ penjara wanita di Saudi menakutkan….Menurut sumber yg bisa dipercaya kebenarannya. Penampungan/ penjara wanita di saudi arabia itu tempatnya sangat bagus. Makanan berlimpah ruah, malah konon katanya mereka mendapat jatah uang bulanan untuk membeli perlengkapan mandi sekitar 60 sr ( kurang lebih 140 rb ) per bulannya. Sementara para tkw2 cuma tidur, duduk2, nyanyi2 dan menikmati hari2 nya sambil menunggu waktunya mereka di deportasi ke Indonesia.
kenapa saya tahu banyak tentang keadaan penampungan/ penjara wanita itu. Karena saya pernah punya tkw yg menurut pengakuannya, ternyata dia sudah 7 kali bekerja di saudi Arabia, dan dia pernah 3 kali menjadi tkw kaburan, dan 4 kali menjadi tkw sukses. Untungnya dia termasuk tkw kaburan baik, yg tidak pernah menjadi psk, dan saya percaya itu. Selama bekerja pada saya selama 3 tahun, si mbak sebut saja namanya sumi. Dia sering menceritakan kisah2 petualangannya selama menjadi tkw kaburan, termasuk selama dia berada di penjara wanita. dia juga menceritakan kisah2 teman2nya tkw2 ilegal yg sama2 dipenampungan. Jadi kalau ada tkw yg pulang ke Indonesia dalam keadaan hamil, terus mengaku diperkosa oleh majikan laki2/ anak majikan laki2. Kita tidak harus begitu saja mempercayai omongan tkw2 itu.
Karena kenyataannya disini, banyak sekali tkw2 yg dihamili oleh pacar2nya. Bukan diperkosa, tapi suka sama suka. Tkw2 hamil karena diperkosa memang ada, tapi tkw2 yg hamil karena suka sama suka atau akibat karena melacurkan diri juga banyak. Itu sudah bukan rahasia lagi disini. Sebagai seorang WNI, terus terang saya malu juga dengan kelakuan2 sebagian2 tkw2 yg tidak bertanggung jawab itu.
Belum lagi di saudi ini, tkw2 dari Indonesia itu terkenal sekali dengan sihir nya. Sementara di negara Saudi hukuman untuk yg melakukan sihir sangat berat sekali. Jadi kalaupun ada tkw2 yg tidak pernah menyantet majikannya, tetep aja kadang2 jadi kena getahnya. Cerita ini bukan omong kosong belaka. Saya punya banyak rekan kerja orang saudi. Hampir semua pembantu mereka pasti orang Indonesia. Pernah ada keluarga pamannya teman sekantor saya yg menjebloskan pembantunya yg orang Indonesia ke penjara , karena ketahuan tkw itu memasukkan air kencing ke dalam minuman majikan laki2 nya.
Bodohnya tkw tsb, dia memasukkan air kencingnya ke dalam air putih, bukan ke dalam air teh/ kopi. terang saja majikan nya itu curiga, kenapa air minumnya berwarna ke kuning2 an. Karena disangka majikannya air itu mengandung racun, akhirnya air itu dibawa ke laboratorium. Hasilnya ketahuan, kalau air putih itu mengandung air kencing. setelah di interogasi, tkw itu mengaku kalau dia memang sengaja memasukkan air kencing kedalam minuman majikannya, supaya majikannya tunduk atau menyayangi tkw itu.
Bahkan katanya lagi dia pernah memasukkan darah menstruasi dia ke dalam masakan2 untuk disantap majikan2nya. menurut keterangannya, dia tidak sendirian melakukan hal2 menjijikan tsb, tapi hampir sebagian tkw2 yg yg datang ke saudi melakukan hal2 seperti itu, karena mendengar cerita dari senior2nya yg ex saudi selama dipenampungan di jkt. Terus mempraktekannya. Akhirnya ketahuan dan dijebloskan ke penjara. Teman saya yg orang saudi itu, sampai khusus datang kepada saya dan bertanya, kenapa banyak tkw yg melakukan perbuatan seperti itu..?? bukankah dalam Islam itu merupakan dosa besar..?? dan tkw2 itu beragama Islam..?? " Saya sendiri bingung harus menjawab apa..?? kenapa tkw2 itu berbuat hal2 menjijikan seperti itu, saya sendiri tidak tahu..?? karena saya kan bukan tkw….hahahahahahaha…Karena cerita itu berkembang dari mulut ke mulut, akhirnya saya dengar, banyak rekan2 orang Saudi yg punya pembantu orang indonesia memulangkan pembantunya. Alasannya, mereka takut makanan mereka dicampur oleh air kencing atau dicampur darah menstruasi. Dan sekarang ini banyak orang saudi yg mengambil pembantu dari Vietnam.
Pernah saya mendapat pertanyaan konyol dari seorang Saudi, " Di Indonesia ada listrik gak…?? ada telpon gak..?? ada Mac Donald gak…??". Saya jawab saja. " Tidak ada….!!! kami orang Indonesia masih hidup di gua gua…!!" hahahahahahaha. Ternyata orang itu punya alasan sendiri, kenapa mengajukan pertanyaan2 seperti itu. Karena dia punya pembantu dari Indonesia yg tidak tahu caranya menggunakan setrika, mesin cuci atau alat2 lainnya yg menggunakan listrik..Mereka membandingkan dengan keadaan disini. Semiskin miskinnya orang Saudi, semuanya alat2 rumah tangganya kan sudah modern dan menggunakan listrik. Dassarrrr…katro…!! hahahahaha.
Sekitar 3 tahun yang lalu , ketika saya berkunjung ke rumah mertua diluar kota Riyadh. Saya diperkenalkan dengan pembantunya tetangga dari mertua saya. Sebut saja namanya yuyun. Baru kenal saya satu hari, yuyun sudah menceritakan kalau dia punya pacar orang yaman yg berjanji kan menikahinya kalau yuyun pulang cuti nanti ( kebetulan yuyun, janda dengan anak 2 ). Yuyun menceritakan betapa baik si yaman pacarnya itu. Suka memberi Indomie, suka memberi pulsa, suka memberi uang jajan. Oia, yuyun juga menceritakan kalau si yaman itu suka masuk diam2 ke kamar yuyun, kalau majikan2 yuyun sudah tidur ( majikan yuyun cuma berdua. Sepasang suami isteri yg sudah tua ). Wahhhh….ternyata si yuyun ini nekat juga. Ngapain aja hayohh…?? kalau sudah ber dua an di dalam kamar..?? tidak mungkin kan cuma maen pasir…hehehehehe.
Saya sudah wanti2 sama si yuyun, supaya tidak melakukan hal2 bodoh seperti itu. Di Saudi ini kan yg namanya pacaran tidak diperbolehkan. Kalau ketahuan bisa dihukum karena ada aturannya. Ternyata yuyun mungkin sudah tak tahan juga. Setiap hari memasukkan si yaman, lama2 masuk angin…Ketika kandungannya menginjak 4 bulan, si yamani kabur entah kemana. Tinggalah yuyun dengan perut buncitnya. Untung majikan yuyun baik hati. Yuyun cepat2 dipulangkan ke Indonesia. Karena kalau sampai melahirkan disini tanpa ada surat nikah resmi, yuyun bersama bayinya bisa dijebloskan ke penjara.
Selamatlah yuyun dari hukuman cambuk karena kebaikan hati majikannya. Itu kalau pas kebetulan majikannya baik hati, pembantunya hamil cepat2 dipulangkan untuk menyelamatkan pembantunya. Coba kalau majikannya yg tidak mau mengerti. Mengetahui perut pembantunya yg tiba2 melendung tanpa ketahuan tukang pompanya, boro2 dipulangkan, malah kalau gak diserahkan ke kantor polisi, bisa2 malah langsung di buang di kolong jembatan layang . Dan waktu pulang ke Indonesia dengan membawa orok, untuk menutup malu biasanya tkw2 itu akan mengarang cerita kalau oroknya itu hasil diperkosa atau hasil dipaksa..
Padahal setelah beberapa lama kemudian, tkw itu akan kembali daftar ke pjtki untuk kembali bekerja sebagai tkw di saudi arabia. Itulah sebabnya, walaupun saudi arabia banyak dicaci maki di Indonesia oleh2 orang2 yg tidak tahu kejadian sebenarnya, tapi tetap saja pjtki selalu kebanjiran calon2 tkw untuk minta diberangkatkan ke saudi arabia. Kalau teman2 tidak percaya, coba temen2 cek dan ricek ke pjtki2 di jkt. Teman2 akan mengetahui..ada berapa ribu tkw2 yg sedang menunggu mendapatkan visa untuk bekerja di saudi arabia. Dan saya yakin sekali kalau di Saudi Arabia, banyak sekali tkw2 yang semodel dengan si yuyun..
Pemerintah Saudi bukan tidak berusaha menekan serbuan datangnya para tkw ilegal. Khususnya yg datang dari Indonesia. Mulai dari 2 tahun yg lalu. Semua warga Asing yg tinggal di Saudi Arabia, harus disidik jari lagi, di photo lagi di imigrasi untuk disimpan di data base mereka. Konon katanya untuk mencegah masuknya kembali tkw2 ilegal yg pernah dideportasi ke luar dari saudi arabia. Jadi para tenaga kerja asing yg pernah bermasalah di saudi arabia, tidak akan bisa mudah masuk begitu saja, walaupun mereka sudah mengganti paspor bahkan mengganti namanya.
Saya masih ingat pesan si mbak Sumi, bekas pembantu saya dulu. " Ibu, kalau nanti saya sudah pulang, dan ibu mau mengambil tkw dari jakarta lagi. Ibu harus hati2. Jangan mengambil tkw yang asalnya dari T, P, B, L, S, C, M…karena banyak tkw2 dari sana yg jahat2. Saya kasihan sama ibu kalau ibu mendapatkan tkw yg jahat. Karena ibu orangnya baik…( hehehehe saya disebut baik, padahal saya bawel sekali..hahahaha ), Saya kasihan sama si putri kalau diasuh oleh tkw yg tidak baik.
Kalau saja saya tidak akan menikah lagi, saya mau selamanya bekerja di rumah ibu. Ibu harus tahu, tidak semua tkw itu datang kesini karena mereka mau menjadi tkw. Banyak lokalisasi pelacuran di jawa tengah dan di jawa timur yg di geregek polisi, terus para bekas psk2 itu larinya ke PT, melamar untuk menjadi tkw. Dan kebanyakan mereka milihnya menjadi tkw di saudi arabia. Ya…ibu bisa bayangkan, mereka tidak akan menjadi tkw yg baik karena menjadi pembantu itu susah, paling2 begitu sampai disini juga para bekas psk itu akan kembali menjual diri. Jadi ibu harus hati2 ya bu….!!. Itu pesan si mbak sumi tercinta ( hallo…mbak sumi sayang…?? sehatkah mbak…?? ).
Akhir bulan Mei kemarin, ketika saya sedang di ruang tunggu seorang dokter mengantar kakak saya yg sakit. Kebetulan bertemu denga seorang tkw yg jg sedang mengantar majikannya berobat. Saya perhatikan majikannya, seorang perempuan Saudi yg sudah tua. Si majikan itu minta diambilkan air minum dari tas yg dibawa2 tkw itu.
Saya mendengar jelas tkw itu ngomel2 trs dalam bhs Indonesia. " Dasar babi, tadi ditawarin tidak mau, sekarang minta…!!" Saya yg mendengar omelan tkw itu, jadi gatal juga. " Emang dimana ada babi mbak..??!!'. Si tkw itu tampak terkejut melihat saya. " Eh…ibu orang Indonesia..?!" tanyanya..Sambil lalu, saya sedikit menasehati tkw tsb untuk sekedar menjaga bahasanya. Ngomel sih ngomel, tapi masa babi sampai dibawa2…. hahahaha. Kalau majikannya ngerti itu kata babi. Saya yakin tuh tkw sudah ditendang 10 kilometer oleh majikannya…hahahahaha
Sekelumit kisah2 diatas itu murni berdasarkan pengalaman saya pribadi. Dengan tidak bermaksud mengambil kesimpulan bahwa tkw2/ prt2 dari Indonesia itu semuanya jahat2. Orang2 jahat itu ada dimana2. Tidak di Saudi Arabia, tidak di Indonesia, tidak di Amerika, tidak di Eropa, tidak di Afrika. Disemua tempat dibelahan dunia ini, orang2 jahat itu ada. Dan orang2 yg baik pun ada. Tidak semua majikan2 orang2 Saudi ( khususnya ) itu jahat. Yang baiknya juga banyak sekali ( makanya banyak sekali tkw2 yg betah bertahun2 kerja di saudi arabia ). Majikan yang jahat pun banyak, itu bisa kita lihat dari banyaknya tkw2 yg pulang ke indonesia dengan keadaan babak belur. Bahkan seringkali pulang hanya tinggal nama saja.
Tkw2 itu juga tidak semua orang2 baik dan jujur, Banyak sekali tkw2 yg jahat yang penuh tipu muslihat. Makanya sering diberitakan di koran2 lokal disini, kejahatan2 yg pelakunya tkw/ tenaga kerja Indonesia. Baik dan buruknya pengalaman seseorang, tidak menjadi tolak ukur baik dan buruknya satu bangsa/ Ras tertentu. Marilah kita sama2 dewasa dalam menyikapi permasalahan masalah tkw2 ini ( khususnya tkw2 di saudi arabia), yg kadang2 tampaknya seringkali di dramatisir oleh fihak2 tertentu ( khususnya orang2 yg tidak suka dengan Islam/ tidak suka bangsa Arab ).
Kalau kita mau jujur. Negara kita punya andil besar dalam semua permasalahan tkw2 yg bermasalah ini. Negara Indonesia yang konon katanya dulu, gemah ripah loh jinawi, ternyata sampai sekarang tidak bisa mensejahterakan rakyatnya. UUD45 pasal 34 ayat 1, " fakir miskin dan anak anak terlantar dipelihara oleh negara " hanyalah kata kata keramat yg tertera di atas kertas belaka. Pada kenyataannya para penguasa2 di negara kita sampai saat ini belum ada yg berfihak kepada rakyat miskin. Selama angka kemiskinan dan angka pengangguran semakin meningkat, selama itu pula keberadaan tkw2 yg tidak berpendidikan pun tidak akan punah, malah akan semakin banyak dan meningkat. Dan selama itu pula, kitapun akan selalu mendapat suguhan berita, tentang nasib2 para tkw yg memilukan. Dan itu merupakan pekerjaan rumah untuk para pejabat penguasa negara Indonesia. Cq terutama bapak menteri tenaga kerja yg sejak tahun jebot sampai tahun 2010 mau segera berakhirpun, belum ada tanda2 kapan Pekerjaan Rumah yang satu ini akan segera bisa diselesaikan dengan baik.