Catatan Akhir Zaman

Sebagai renungan diri, Pencarian solusi , sambil menunggu mati ....O_n

CAZ 2010

Bagaimana kesan anda menjadi manusia Akhir Zaman ? Ber-Aksi reaksi dengan KeAjaiban sehari-hari ...

> sedih ya jika sendirian tanpa teman yang mengingatkan ...

Bacalah sampai tuntas...
Bacalah berulang ulang...
Semoga bisa mencas kembali iman kita...




22 Tanda Iman Anda Sedang Lemah

Oleh: Mochamad Bugi

Ada beberapa tanda-tanda yang menunjukkan iman sedang lemah.

Setidaknya ada 22 tanda yang dijabarkan dalam artikel ini.

Tanda-tanda tersebut adalah:

1. Ketika Anda sedang melakukan kedurhakaan atau dosa. Hati-hatilah! Sebab,
perbuatan dosa jika dilakukan berkali-kali akan menjadi kebiasaan. Jika sudah
menjadi kebiasaan, maka segala keburukan dosa akan hilang dari penglihatan
Anda. Akibatnya, Anda akan berani melakukan perbuatan durhaka dan dosa secara terang-terangan.
Ketahuilah, Rasululllah saw. pernah berkata, "Setiap umatku mendapatkan
perindungan afiat kecuali orang-orang yang terang-terangan. Dan,sesungguhnya
termasuk perbuatan terang-terangan jika seseorang melakukan suatu perbuatan
pada malam hari, kemudian dia berada pada pagi hari padahal Allah telah
menutupinya, namun dia berkata, 'Hai fulan, tadimalam aku telah berbuat begini
dan begini,' padahal sebelum itu Rabb-nyatelah menutupi, namun kemudian dia
menyibak sendiri apa yang telah ditutupi Allah dari dirinya." (Bukhari,
10/486)

Rasulullah saw. bersabda, "Tidak ada pezina yang di saat berzina dalam
keadaan beriman. Tidak ada pencuri yang di saat mencuri dalam keadaan beriman.
Begitu pula tidak ada peminum arak di saat meminum dalam keadaan beriman."
(Bukhari, hadits nomor 2295 dan Muslim, hadits nomor86)

2. Ketika hati Anda terasa begitu keras dan kaku. Sampai-sampai menyaksikan
orang mati terkujur kaku pun tidak bisa menasihati dan memperlunak hati Anda.
Bahkan, ketika ikut mengangkat si mayit dan menguruknya dengan tanah.

Hati-hatilah! Jangan sampai Anda masuk ke dalam ayat ini, "Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih
keras lagi." (Al-Baqarah:74)

3. Ketika Anda tidak tekun dalam beribadah. Tidak khusyuk dalam shalat. Tidak
menyimak dalam membaca Al-Qur'an. Melamun dalam doa. Semua dilakukan sebagai
rutinitas dan refleksi hafal karena kebiasaan saja.Tidak berkonsentrasi sama
sekali. Beribadah tanpa ruh. Ketahuilah! Rasulullah saw. berkata, "Tidak
akan diterima doa dari hati yang lalai dan main-main." (Tirmidzi, hadits
nomor 3479)4. Ketika Anda terasas malas untuk melakukan ketaatan dan ibadah.
Bahkan, meremehkannya. Tidak memperhatikan shalat di awal waktu. Mengerjakan
shalat ketika injury time, waktu shalat sudah mau habis. Menunda-nunda pergi
haji padahal kesehatan, waktu, dan biaya ada. Menunda-nunda pergi shalat Jum'at
dan lebih suka barisan shalat yangpaling belakang. Waspadalah jika Anda
berprinsip, datang paling belakangan, pulang paling duluan. Ketahuilah, Rasulullah
saw. bersabda,"Masih ada saja segolongan orang yang menunda-nunda
mengikuti shaff pertama, sehingga Allah pun menunda keberadaan mereka di dalam
neraka."(Abu Daud, hadits nomor 679)

Allah swt. menyebut sifat malas seperti itu sebagai sifat orang-orangmunafik.
"Dan, apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan
malas."Jadi, hati-hatilah jika Anda merasa malas melakukan ibadah-ibadah
rawatib, tidak antusias melakukan shalat malam, tidak bersegera ke masjid
ketika mendengar panggilan azan, enggan mengerjakan shalat dhuha dan shalat
nafilah lainnya, atau mengentar-entarkan utang puasa Ramadhan.

5. Ketika hati Anda tidak merasa lapang. Dada terasa sesak, perangai berubah,
merasa sumpek dengan tingkah laku orang di sekitar Anda. Suka memperkarakan
hal-hal kecil lagi remeh-temeh. Ketahuilah, Rasulullah saw. berkata, "Iman itu adalah kesabaran dan kelapangan
hati."(As-Silsilah Ash-Shahihah, nomor 554)

6. Ketika Anda tidak tersentuh oleh kandungan ayat-ayat Al-Qur'an. Tidak
bergembira ayat-ayat yang berisi janji-janji Allah. Tidak takut dengan
ayat-ayat ancaman. Tidak sigap kala mendengar ayat-ayat perintah. Biasa saja
saat membaca ayat-ayat pensifatan kiamat dan neraka. Hati-hatilah, jika Anda
merasa bosan dan malas untuk mendengarkan atau membacaAl-Qur'an. Jangan sampai
Anda membuka mushhaf, tapi di saat yang samamelalaikan isinya. Ketahuilah,
Allah swt. berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka
yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya
bertambahlah iman mereka (karenanya),dan hanya kepada Tuhanlah mereka
bertawakkal." (Al-Anfal:2)

7. Ketika Anda melalaikan Allah dalam hal berdzikir dan berdoa kepada-Nya.
Sehingga Anda merasa berdzikir adalah pekerjaan yang paling berat. Jika mengangkat
tangan untuk berdoa, secepat itu pula Andamenangkupkan tangan dan menyudahinya.
Hati-hatilah! Jika hal ini telah menjadi karakter Anda. Sebab, Allah telah
mensifati orang-orang munafik dengan firman-Nya, "Dan, mereka tidak
menyebut Allah kecuali hanya sedikit sekali." (An-Nisa:142)

8. Ketika Anda tidak merasa marah ketika menyaksikan dengan mata kepala sendiri
pelanggaran terhadap hal-hal yang diharamkan Allah. Ghirah Anda padam. Anggota
tubuh Anda tidak tergerak untuk melakukan nahyi munkar. Bahkan, raut muka Anda
pun tidak berubah sama sekali.Ketahuilah, Rasulullah saw. bersabda,
"Apabila dosa dikerjakan di bumi, maka orang yang menyaksikannya dan dia
membencinya â€"dan kadang beliaumengucapkan: mengingkarinyaâ€", maka dia seperti
orang yang tidak menyaksikannya. Dan, siapa yang tidak menyaksikannya dan dia
ridha terhadap dosa itu dan dia pun ridha kepadanya, maka dia seperti orang

yang menyaksikannya." (Abu Daud, hadits nomor 4345). Ingatlah, pesan
Rasulullah saw. ini, "Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Kalau tidak sanggup,maka dengan hatinya, dan
ini adalah selemah-lemahnya iman." (Bukhari,hadits nomor 903 dan Muslim,
hadits nomor 70)

9. Ketika Anda gila hormat dan suka publikasi. Gila kedudukan, ngebet tampil
sebagai pemimpin tanpa dibarengi kemampuan dan tanggung jawab. Suka menyuruh
orang lain berdiri ketika dia datang, hanya untuk mengenyangkan jiwa yang sakit
karena begitu gandrung diagung-agungkan orang. Narsis banget! Allah berfirman,
"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri." (Luqman:18)

Nabi saw. pernah mendengar ada seseorang yang berlebihan dalam memuji orang
lain. Beliau pun lalu bersabda kepada si pemuji, "Sungguh engkau telah
membinasakan dia atau memenggal punggungnya." (Bukhari, haditsnomor 2469,
dan Muslim hadits nomor 5321) Hati-hatilah. Ingat pesan Rasulullah ini,
"Sesungguhnya kamu sekalian akan berhasrat mendapatkan kepemimpinan, dan
hal itu akan menjadikan penyesalan pada hari kiamat. Maka alangkah baiknya yang
pertama dan alangkah buruknya yang terakhir." (Bukhari, nomor 6729)
"Jika kamu sekalian menghendaki, akan kukabarkan kepadamu tentang
kepemimpinan dan apa kepemimpinan itu. Pada awalnya ia adalah cela, keduanya ia
adalah penyesalan, dan ketiganya ia adalah azab hari kiamat, kecuali orang yang
adil." (Shahihul Jami, 1420). Untuk orang yang tidak tahu malu seperti
ini, perlu diingatkan sabdaRasulullah saw. yang berbunyi, "Iman mempunyai
tujuh puluh lebih, atau enam puluh lebih cabang. Yang paling utama adalah
ucapan 'Laa ilaahaillallah', dan yang paling rendah adalah menghilangkan
sesuatu yangmengganggu dari jalanan. Dan malu adalah salah satu cabang dari
keimanan." (Bukhari, hadits nomor 8, dan Muslim, hadits nomor 50)
"Maukah kalian kuberitahu siapa penghuni neraka?" tanya Rasulullah
saw. Para sahabat menjawab, "Ya." Rasulullah saw. bersabda, "Yaitu setiap orang yang kasar, angkuh, dan
sombong."
(Bukhari, hadits 4537, dan Muslim, hadits nomor 5092)

10. Ketika Anda bakhil dan kikir. Ingatlah perkataan Rasulullah saw.ini,
"Sifat kikir dan iman tidak akan bersatu dalam hati seorang hamba
selama-lamanya." (Shahihul Jami', 2678)

11. Ketika Anda mengatakan sesuatu yang tidak Anda perbuat. Ingat, Allahswt.
benci dengan perbuatan seperti itu. "Hai orang-orang yang beriman, mengapa
kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah
bahwa kamu mengatakan apa yang tiada kamu perbuat." (Ash-Shaff:2-3)Apakah
Anda lupa dengan definisi iman? Iman itu adalah membenarkan dengan hati,
diikrarkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan. Jadi, harus konsisten.

12. Ketika Anda merasa gembira dan senang jika ada saudara sesama muslim
mengalami kesusahan. Anda merasa sedih jika ada orang yang lebih unggul dari
Anda dalam beberapa hal. Ingatlah! Kata Rasulullah saw, "Tidak ada iri
yang dibenarkan kecuali terhadap dua orang, yaitu terhadap orang yang Allah
berikan harga, iamenghabiskannya dalam kebaikan; dan terhadap orang yang Allah
berikan ilmu, ia memutuskan dengan ilmu itu dan mengajarkannya kepada orang
lain." (Bukhari, hadits nomor 71 dan Muslim, hadits nomor 1352) Seseorang
bertanya kepada Rasulullah saw., "Orang Islam yang manakah yang paling
baik?" Rasulullah saw. menjawab, "Orang yang muslimin lain

selamat dari lisan dan tangannya." (Bukhari, hadits nomor 9 dan
Muslim,hadits nomor 57)

13. Ketika Anda menilai sesuatu dari dosa apa tidak, dan tidak mau melihat dari
sisi makruh apa tidak. Akibatnya, Anda akan enteng melakukan hal-hal yang
syubhat dan dimakruhkan agama. Hati-hatilah! Sebab, Rasulullah saw. pernah
bersabda, "Barangsiapa yang berada dalam syubhat, berarti dia berada dalam
yang haram, seperti penggembala yang menggembalakan ternaknya di sekitar
tanaman yang dilindungi yang dapat begitu mudah untuk merumput di
dalamnya." (Muslim, hadits nomor 1599) Iman Anda pasti dalam keadaan
lemah, jika Anda mengatakan, "Gak apa. Inikan cuma dosa kecil. Gak seperti
dia yang melakukan dosa besar. Istighfar tiga kali juga hapus tuh dosa!"
Jika sudah seperti ini, suatu ketika Anda pasti tidak akan ragu untuk
benar-benar melakukan kemungkaran yang besar. Sebab, rem imannya sudah tidak
pakem lagi.

14. Ketika Anda mencela hal yang makruf dan punya perhatian dengan
kebaikan-kebaikan kecil. Ini pesan Rasulullah saw., "Jangan sekali-kali
kamu mencela yang makruf sedikitpun, meski engkau menuangkan air diembermu ke
dalam bejana seseorang yang hendak menimba air, dan meski engkau berbicara
dengan saudarmu sedangkan wajahmu tampak berseri-seri kepadanya."
(Silsilah Shahihah, nomor 1352) Ingatlah, surga bisa Anda dapat dengan amal
yang kelihatan sepele! Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa yang
menyingkirkan gangguan darij alan orang-orang muslim, maka ditetapkan satu
kebaikan baginya, danbarangsiapa yang diterima satu kebaikan baginya, maka ia
akan masuk surga." (Bukhari, hadits nomor 593)

15. Ketika Anda tidak mau memperhatikan urusan kaum muslimin dan tidak mau
melibatkan diri dalam urusan-urusan mereka. Bahkan, untuk berdoa bagi
keselamatan mereka pun tidak mau. Padahal seharusnya seorang mukmin

seperti hadits Rasulullah ini, "Sesungguhnya orang mukmin dari sebagian
orang-orang yang memiliki iman adalah laksana kedudukan kepala dari bagian
badan. Orang mukmin itu akan menderita karena keadaan orang-orang yang
mempunyai iman sebagaimana jasad yang ikut menderita karena keadaan di
kepala." (Silsilah Shahihah, nomor 1137)

16. Ketika Anda memutuskan tali persaudaraan dengan saudara Anda. "Tidak
selayaknya dua orang yang saling kasih mengasihi karean Allah Azza waJalla atau
karena Islam, lalu keduanya dipisahkan oleh permulaan dosa yang dilakukan salah
seorang di antara keduanya," begitu sabdaRasulullah saw. (Bukhari, hadits
nomor 401)

17. Ketika Anda tidak tergugah rasa tanggung jawabnya untuk beramal demi
kepentingan Islam. Tidak mau menyebarkan dan menolong agama Allah ini. Merasa
cukup bahwa urusan dakwah itu adalah kewajiban para ulama.Padahal, Allah swt.
berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, jadilah kalian penolong-penolong
(agama) Allah." (Ash-Shaff:14)18. Ketika Anda merasa resah dan takut
tertimpa musibah; atau mendapat problem yang berat. Lalu Anda tidak bisa
bersikap sabar dan berhati tegar. Anda kalut. Tubuh Anda gemetar. Wajah pucat. Ada rasa ingin lari dari
kenyataan. Ketahuilah, iman Anda sedang diuji Allah. "Apakah manusia itu
mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: Kami telah beriman, sedang
mereka belum diuji." (Al-Ankabut:2)Seharusnya seorang mukmin itu pribadi
yang ajaib. Jiwanya stabil."Alangkah menakjubkannya kondisi orang yang
beriman. Karena seluruh perkaranya adalah baik. Dan hal itu hanya terjadi bagi
orang yang beriman, yaitu jika ia mendapatkan kesenangan maka ia bersyukur dan
itumenjadi kebaikan baginya; dan jika ia tertimpa kesulitan dia pun bersabar,
maka hal itu menjadi kebaikan baginya." (Muslim)

19. Ketika Anda senang berbantah-bantahan dan berdebat. Padahal,

perbuatan itu bisa membuat hati Anda keras dan kaku. "Tidaklah segolongan
orang menjadi tersesat sesudah ada petunjuk yang mereka berada pada petunjuk
itu, kecuali jika mereka suka berbantah-bantahan."(Shahihul Jami', nomor
5633)

20. Ketika Anda bergantung pada keduniaan, menyibukkan diri dengan urusan
dunia, dan merasa tenang dengan dunia. Orientasi Anda tidak lagi kepada kampung
akhirat, tapi pada tahta, harta, dan wanita. Ingatlah, "Dunia itu penjara
bagi orang yang beriman, dan dunia adalah surga bagi orang kafir."
(Muslim)

21. Ketika Anda senang mengucapkan dan menggunakan bahasa yang digunakan
orang-orang yang tidak mencirikan keimanan ada dalam hatinya. Sehingga, tidak
ada kutipan nash atau ucapan bermakna semisal itu dalam ucapan Anda. Bukankah
Allah swt. telah berfirman, "Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku:
'Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik(benar). Sesungguhnya
setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan itu
adalah musuh yang nyata bagi manusia'."(Al-Israa':53)Seperti inilah
seharusnya sikap seorang yang beriman. "Dan apabila mereka mendengar
perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling dari padanya dan mereka
berkata: 'Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas
dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil.'"
(Al-Qashash:55) Nabi saw. bersabda, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan
hari akhir, hendaklah berkata yang baik atau diam." (Bukhari dan Muslim)

22. Ketika Anda berlebih-lebihan dalam masalah makan-minum, berpakaian,
bertempat tinggal, dan berkendaraan. Gandrung pada kemewahan yang tidak perlu.
Sementara, begitu banyak orang di sekeliling Anda sangat membutuhkan sedikit
harta untuk menyambung hidup. Ingat, Allah swt. telah mengingatkan hal ini, "Hai
anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan
minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebih-lebihan." (Al-A'raf:31). Bahkan, Allah
swt.menyebut orang-orang yang berlebihan sebagai saudaranya setan. Karenaitu
Allah memerintahkan kita untuk, "Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga
yang terdekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan,
dan janganlah kamu menghambur-hamburkan(hartamu) secara boros."
(Al-Isra':26) Rasulullah saw. bersabda, "Jauhilah hidup mewah, karena
hamba-hamba Allah itu bukanlah orang-orang yang hidup mewah."
(Al-SilsilahAl-Shahihah, nomor 353)


DT mils

Salah satu contohnya adalah penggunaan bahasa inggris yg notabene bahasa bangsa penjajah dari dulu sampai sekarang,
3S: sex sport song menjadi menu utama kehidupan manusia di seluruh dunia
dari mana asalnya ?? Dari alat cuci otak tersempurna di abad ini : kotak TV di rumah anda masing2
TV sebagai corong *kebenaran* hawa nafsu dan *kesesatan* bagi nurani
melihat nya seperti akuarium artifisial, tidak sadar lautan terbentang luas
anda,anak2 anda,bahkan orangtua anda sekarang adalah produk cuci otak para penjajah

kenapa kita merunduk kepada mereka kulit putih?? Padahal kita tau mereka menghancurkan kehidupan ini?

fyi...semoga bisa diambil Hikmahnya
lingkaran setan yg mendarah daging ...


Kisah seorang pegawai pajak
 
Sebagai pegawai Departemen Keuangan, saya tidak gelisah dan tidak kalangkabut akibat prinsip hidup korupsi. Ketika misalnya, tim Inspektorat Jenderal datang, BPKP datang, BPK datang, teman-teman di kantor gelisah dan belingsatan, kami tenang saja. Jadi sebenarnya hidup tanpa korupsi itu menyenangkan sekali. Hidup tidak korupsi itu sebenarnya lebih menyenangkan. Meski orang melihat kita sepertinya sengsara, tapi sebetulnya lebih menyenangkan. Keadaan itu paling tidak yang saya rasakan langsung.

Saya Arif Sarjono, lahir di Jawa Timur tahun 1970, sampai dengan SMA di Mojokerto, kemudian kuliah di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan selesai pada 1992. Pada 17 Oktober 1992 saya menikah dan kemudian saya ditugaskan di Medan. Saya ketika itu mungkin termasuk generasi pertama yang mencoba menghilangkan dan melawan arus korupsi yang sudah sangat lazim. Waktu itu pertentangan memang sangat keras. Saya punya prinsip satu saja, karena takut pada Allah, jangan sampai ada rezeki haram menjadi daging dalam diri dan keturunan. Itu saja yang selalu ada dalam hati saya.

Kalau ingat prinsip itu, saya selalu menegaskan lagi untuk mengambil jarak yang jelas dan tidak menikmati sedikit pun harta yang haram. Syukurlah, prinsip itu bisa didukung keluarga, karena isteri juga aktif dalam pengajian keislaman. Sejak awal ketika menikah, saya sampaikan kepada isteri bahwa saya pegawai negeri di Departemen Keuangan, meski imej banyak orang, pegawai Departemen Keuangan kaya, tapi sebenarnya tidak begitu. Gaji saya hanya sekian, kalau mau diajak hidup sederhana dan tanpa korupsi, ayo. Kalau tidak mau, ya sudah tidak jadi.

Dari awal saya sudah berusaha menanamkan komitmen kami seperti itu. Saya juga sering ingatkan kepada isteri, bahwa kalau kita konsisten dengan jalan yang kita pilih ini, pada saat kita membutuhkan maka Allah akan selesaikan kebutuhan itu. Jadi yg penting usaha dan konsistensi kita. Saya juga suka mengulang beberapa kejadian yg kami alami selama menjalankan prinsip hidup seperti ini kepada istri. Bahwa yg penting bagi kita adalah cukup dan berkahnya, bahwa kita bisa menjalani hidup layak. Bukan berlebih seperti memiliki rumah dan mobil mewah.

Menjalani prinsip seperti ini jelas banyak ujiannya. Di mata keluarga besar misalnya, orangtua saya juga sebenarnya mengikuti logika umum bahwa orang pajak pasti kaya. Sehingga mereka biasa meminta kami membantu adik-adik dan keluarga. Tapi kami berusaha menjelaskan bahwa kondisi kami berbeda dengan imej dan anggapan orang. Proses memberi pemahaman seperti ini pada keluarga sulit dan membutuhkan waktu bertahun-tahun. Sampai akhirnya pernah mereka berkunjung ke rumah saya di Medan, saat itulah mereka baru mengetahui dan melihat bagaimana kondisi keluarga saya, barulah perlahan-lahan mereka bisa memahami.

Jabatan saya sampai sekarang adalah petugas verifikasi lapangan atau pemeriksa pajak. Kalau dibandingkan teman-teman seangkatan sebenarnya karir saya bisa dikatakan terhambat antara empat sampai lima tahun. Seharusnya paling tidak sudah menjabat Kepala Seksi, Eselon IV. Tapi sekarang baru Eselon V. Apalagi dahulu di masa Orde Baru, penentangan untuk tidak menerima uang korupsi sama saja dengan karir terhambat. Karena saya dianggap tidak cocok dengan atasan, maka kondite saya di mata mereka buruk. Terutama poin ketaatannya, dianggap tidak baik dan jatuh.
Banyak pelajaran yang bisa saya petik dari semua pengalaman itu. Antara lain, orang-orang yang berbuat jahat akan selalu berusaha mencari kawan apa pun caranya. Cara keras, pelan, lewat bujukan atau apa pun akan mereka lakukan agar mereka mendapat dukungan. Mereka pada dasarnya tidak ingin ada orang yang bersih. Mereka tidak ingin ada orang yang tidak seperti mereka.

Pengalaman di kantor yang paling berkesan ketika mereka menggunakan cara paling halus, pura-pura berteman dan bersahabat. Tapi belakangan, setelah sekian tahun barulah ketahuan, kita sudah dikhianati. Cara seperti in seperti sudah direkayasa. Misalnya, pegawai-pegawai baru didekati. Mereka dikenalkan dengan gaya hidup dan cara bekerja pegawai lama, bahwa seperti inilah gaya hidup pegawai Departemen Keuangan. Bila tidak berhasil, mereka akan pakai cara lain lagi, begitu seterusnya. Pola-pola apa saja dipakai, sampai mereka bisa merangkul orang itu menjadi teman.

Saya pernah punya atasan. Dari awal ketika memperkenalkan diri, dia sangat simpatik di mata saya. Dia juga satu-satunya atasan yang mau bermain ke rumah bawahan. Saya dengan atasan itu kemudian menjadi seperti sahabat, bahkan seperti keluarga sendiri. Di akhir pekan, kami biasa memancing sama-sama atau jalan-jalan bersama keluarga. Dan ketika pulang, dia biasa juga menitipkan uang dalam amplop pada anak-anak saya. Saya sendiri menganggap pemberian itu hanya hadiah saja, berapalah hadiah yang diberikan kepada anak-anak. Tidak terlalau saya perhatikan. Apalagi dalam proses pertemanan itu kami sedikit saja berbicara tentang pekerjaan. Dan dia juga sering datang menjemput ke rumah, mangajak mancing atau ke toko buku sambil membawa anak-anak.

Hingga satu saat saya mendapat surat perintah pemeriksaan sebuah perusahaan besar. Dari hasil pemeriksaan itu saya menemukan penyimpangan sangat besar dan luar biasa jumlahnya. Pada waktu itu, atasan melakukan pendekatan pada saya dengan cara paling halus. Dia mengatakan, kalau semua penyimpangan ini kita ungkapkan, maka perusahaan itu bangkrut dan banyak pegawai yang di-PHK. Karena itu, dia menganggap efek pembuktian penyimpangan itu justru menyebabkan masyarakat rugi. Sementara dari sisi pandang saya, betapa tidak adilnyakalau tidak mengungkap temuan itu. Karena sebelumnya ada yang melakukan penyimpangan dan kami ungkapkan. Berarti ada pembedaan. Jadwal penagihannya pun sama seperti perusahaan lain.

Karena dirasa sulit mempengaruhi sikap saya, kemudian dia memakai logika lain lagi. Apakah tidak sebaiknya kalau temuan itu diturunkan dan dirundingkan dengan klien, agar bisa membayar pajak dan negara untung, karena ada uang yang masuk negara. Logika seperti ini juga tidak bisa saya terima. Waktu itu, saya satu-satunyaanggota tim yang menolak dan meminta agar temuan itu tetap diungkap apa adanya. Meski saya juga sadar, kalau saya tidak menandatangani hasil laporan itu pun, laporan itu akan tetap sah. Tapi saya merasa teman-teman itu sangat ingin semua sepakat dan sama seperti mereka. Mereka ingin semua sepakat dan sama seperti mereka. Paling tidak menerima. Ketika sudah mentok semuanya, saya dipanggil oleh atasan dan disidang di depan kepala kantor. Dan ini yang amat berkesan sampai sekarang, bahwa upaya mereka untuk menjadikan orang lain tidak bersih memang direncanakan.

Di forum itu, secara terang-terangan atasan yang sudah lama bersahabatdan seperti keluarga sendiri dengan saya itu mengatakan, "Sudahlah, Dik Arif tidak usah munafik." Saya katakan, "Tidak munafik bagaimana Pak? Selama ini saya insya Allah konsisten untuk tidak melakukan korupsi." Kemudian ia sampaikan terus terang bahwa uang yang selama kurang lebih dua tahun ia berikan pada anak saya adalah uang dari klien. Ketika mendengar itu, saya sangat terpukul, apalagi merasakan sahabat itu ternyata berkhianat. Karena terus terang saya belum pernah mempunyai teman sangat dekat seperti itu, kacuali yang memang sudah sama-sama punya prinsip untuk menolak uang suap.

 
Bukan karena saya tidak mau bergaul, tapi karena kami tahu persis bahwa mereka perlahan-lahan menggiring ke arah yang mereka mau.
Ketika merasa terpukul dan tidak bisa membalas dengan kata-kata apa pun, saya pulang. Saya menangis dan menceritakan masalah itu pada isteri saya di rumah. Ketika mendengar cerita saya itu, isteri langsung sujud syukur.
Ia lalu mengatakan, "Alhamdulillah. Selama ini uang itu tidak pernah saya pakai," katanya. Ternyata di luar pengatahuan saya, alhamdulillah, amplop-amplop itu tidak digunakan sedikit pun oleh isteri saya untuk keperluan apa pun. Jadi amplop-amplop itu disimpan di sebuah tempat, meski ia sama sekali tidak tahu apa status uang itu. Amplop-amplop itu semuanya masih utuh. Termasuk tulisannya masih utuh, tidak ada yang dibuka. Jumlahnya berapa saya juga tidak tahu. Yang jelas, bukan lagi puluhan juta. Karena sudah masuk hitungan dua tahun dan diberikan hampir setiap pekan.

Saya menjadi bersemangat kembali. Saya ambil semua amplop itu dan saya bawa ke kantor. Saya minta bertemu dengan kepala kantor dan kepala seksi.
Dalam forum itu, saya lempar semua amplop itu di hadapan atasan saya hingga bertaburan di lantai. Saya katakan, "Makan uang itu, satu rupiah pun saya tidak pernah gunakan uang itu. Mulai saat ini, saya tidak pernah percaya satu pun perkataan kalian." Mereka tidak bisa bicara apa pun karena fakta obyektif, saya tidak pernah memakai uang yang mereka tuduhkan. Tapi esok harinya, saya langsung dimutasi antar seksi. Awalnya saya diauditor, lantas saya diletakkan di arsip, meski tetap menjadi petugas lapangan pemeriksa pajak. Itu berjalan sampai sekarang. Ketika melawan arus yang kuat, tentu saja da saat tarik-menarik dalam hati dan konflik batin. Apalagi keluarga saya hidup dalam kondisi terbatas. Tapi alhamdulillah, sampai sekarang saya tidak tergoda untuk menggunakan uang yang tidak jelas. Ada pengalaman lain yang masih saya ingat sampai sekarang. Ketika saya mengalami kondisi yang begitu mendesak. Misalnya, ketika anak kedua lahir. Saat itu persis ketika saya membayar kontrak rumah dan tabungan saya habis. Sampai detik-detik terakhir harus membayar uang rumah sakit untuk membawa isteri dan bayi kami ke rumah, saya tidak punya uang serupiah pun.

Saya mau bcara dengan pihak rumah sakit dan terus terang bahwa insya Allah pekan depan akan saya bayar, tapi saya tidak bisa ngomong juga. Akhirnya saya keluar sebentar ke masjid untuk sholat dhuha. Begitu pulang dari sholat dhuha, tiba-tiba saja saya ketemu teman lama di rumah sakit itu. Sebelumnya kami lama sekali tidak pernah jumpa. Dia dapat cerita dari teman bahwa isteri saya melahirkan, maka dia sempatkan datang ke rumah sakit. Wallahu a'lam apakah dia sudah diceritakan kondisi saya atau bagaimana, tetapi ketika ingin menyampaikan kondisi saya pada pihak rumah sakit, saya malah ditunjukkan kwitansi seluruh biaya perawatan isteri yang sudah lunas. Alhamdulillah.

Ada lagi peristiwa hampir sama, ketika anak saya operasi mata karena ada lipoma yang harus diangkat. Awalnya, saya pakai jasa askes. Tapi karena pelayanan pengguna Askes tampaknya apa adanya, dan saya kasihan karena anak saya baru berumur empat tahun, saya tidak pakai Askes lagi. Saya ke Rumah Sakit yang agak bagus sehingga pelayanannya juga agak bagus. Itu saya lakukan sambil tetap berfikir, nanti uangnya pinjam dari mana?
Ketika anak harus pulang, saya belum juga punya uang. Dan saya paling susah sekali menyampaikan ingin pinjam uang. Alhamdulillah, ternyata Allah cukupkan kebutuhan itu pada detik terakhir. Ketika sedang membereskan pakaian di rumah sakit, tiba-tiba Allah pertemukan saya dengan seseorang yang sudah lama tidak bertemu. Ia bertanya bagaimana kabar, dan saya ceritakan anak saya sedang dioperasi. Dia katakan, "Kenapa tidak bilang-bilang?" Saya sampaikan karena tidak sempat saja. Setelah teman itu pulang, ketika ingin menyampaikan penundaan pembayaran, ternyata kwitansinya juga sudah dilunasi oleh teman itu. Alhamdulillah.

Saya berusaha tidak terjatuh ke dalam korupsi, meski masih ada tekanan keluarga besar, di luar keluarga inti saya. Karena ada teman yang tadinya baik tidak memakan korupsi, tapi jatuh karena tekanan keluarga. Keluarganya minta bantuan, karena takut dibilang pelit, mereka terpaksa pinjam sana sini. Ketika harus bayar, akhirnya mereka terjerat korupsi juga. Karena banyak yang seperti itu, dan saya tidak mau terjebak begitu, saya berusaha dari awal tidak demikian. Saya berusaha cari usaha lain, dengan mengajar dan sebagainya. Isteri saya juga bekerja sebagai guru.

Di lingkungan kerja, pendekatan yang saya lakukan biasanya lebih banyak dengan bercanda. Sedangkan pendekatan serius, sebenarnya mereka sudah puas dengan pendekatan itu, tapi tidak berubah. Dengan pendekatan bercanda, misalnya ketika datang tim pemeriksa dari BPK, BPKP, atau Irjen. Mereka gelisah sana-sini kumpulkan uang untuk menyuap pemeriksa. Jadi mereka dapat suap lalu menyuap lagi. Seperti rantai makanan. Siapa memakan siapa.

Uang yang mereka kumpulkan juga habis untuk dipakai menyuap lagi. Mereka selalu takut ini takut itu. Paling sering saya hanya mengatakan dengan bercanda, "Uang setan ya dimakan hantu."
Dari percakapan seperti itu ada juga yang mulai berubah, kemudian berdialog dan akhirnya berhenti sama sekali. Harta mereka jual dan diberikan kepada masyarakat. Tapi yang seperti itu tidak banyak. Sedikit sekali orang yang bisa merubah gaya hidup yang semula mewah lalu tiba-tiba miskin. Itu sulit sekali.

Ada juga diantara teman-teman yang beranggapan, dirinya tidak pernah memeras dan tidak memakan uang korupsi secara langsung. Tapi hanya menerima uang dari atasan. Mereka beralasan toh tidak meminta dan atasan itu hanya memberi. Mereka mengatakan tidak perlu bertanya uang itu dari mana. Padahal sebenarnya, dari ukuran gaji kami tahu persis bahwa atasan kami tidak akan pernah bisa memberikan uang sebesar itu.

Atasan yang memberikan itu berlapis-lapis. Kalau atasan langsung biasanya memberi uang hari Jum'at atau akhir pekan. Istilahnya kurang lebih uang Jum'atan. Atasan yang berikutnya lagi pada momen berikutnya memberi juga.
Kalau atasan yang lebih tinggi lagi biasanya memberi menjelang lebaran dan sebagainya. Kalau dihitung-hitung sebenarnya lebih besar uang dari atasan dibanding gaji bulanan. Orang-orang yang menerima uang seperti ini yang sulit berubah. Mereka termasuk rajin sholat, puasa sunnah dan membaca Al-Qur'an. Tetapi mereka sulit berubah. Ternyata hidup dengan korupsi memang membuat sengsara. Di antara teman-teman yang korupsi, ada juga yang akhirnya dipecat, ada yang melarikan diri karena dikejar-kejar polisi, ada yang isterinya selingkuh dan lain-lain. Meski secara ekonomi mereka sangat mapan, bukan hanya sekadar mapan.

Yang sangat dramatis, saya ingat teman sebangku saya saat kuliah di STAN.
Awalnya dia sama-sama ikut kajian keislaman di kampus. Tapi ketika keluarganya mulai sering minta bantuan, adiknya kuliah, pengobatan keluarga dan lainnya, dia tidak bisa berterus terang tidak punya uang. Akhirnya ia mencoba hutang sana-sini. Dia pun terjebak dan merasa sudah terlanjur jatuh, akhirnya dia betul-betul sama dengan teman-teman di kantor. Bahkan sampai sholat ditinggalkan. Terakhir, dia ditangkap polisi ketika sedang mengkonsumsi narkoba. Isterinya pun selingkuh. Teman itu sekarang dipecat dan dipenjara.

Saya berharap akan makin banyak orang yang melakukan jihad untuk hidup yang bersih. Kita harus bisa menjadi pelopor dan teladan di mana saja. Kiatnya hanya satu, terus menerus menumbuhkan rasa takutmenggunakan dan memakan uang haram. Jangan sampai daging kita ini tumbuh dari hasil rejeki yang haram. Saya berharap, mudah-mudahan Allah tetap memberikan pada kami keistiqomahan.

 

> dan di Indonesia pun mereka mau merayakan kemerdekaan Israel > sangat biadab !!
> media yg mendukung pun demikian adanya > biadab !!
 

Israel merayakan 63 tahun "kemerdekaannya" hari ini. Namun, perayaan yang akan dilakukan oleh negara Zionis-Israel itu, sebuah perayaan yang hanya memperingati sejarah negara yang hitam kelam.

Negara Yahudi, sebuah negara berdiri diatas diatas tumpukkan tulang-belulang, darah, air mata, pembersihan etnis, penindasan, penghancuran, dan kekejaman yang sistemtis selama 63 tahun terhadap rakyat Palestina.

Ketahuilah, peristiwa-peristiwa yang terjadi sejak 63 tahun yang lalu, sampai hari, tanpa ada sedetikpun jeda. Di mana terus-menerus Israel melakukan genosida (pembantaian) terhadap rakyat Palestina. Pembantaian yang dipertontonkan oleh rezim Zionis-Israel itu, terakhir agresi militer terhadap rakyat Palestina di Gaza, bulan Januari 2010, yang menewaskan ribuan penduduk di wilayah itu.

Perempuan, anak-anak, orang tua semuanya dibantai oleh tangan-tangan kotor penjajah Yahudi itu. Kejahatan yang dilakukan oleh pemerintahan pendudukan itu, telah diakui oleh banyak intelektual dan sejarawan Yahudi, yang datang untuk mengakui dan mengenali, negara kleptomaniak yang berada dalam kondisi kegelapan. Anehnya, rezim Zionis-Israel masih berani menuduh Hitler sebagai penjahat.

Kelahiran negara laknat Zionis-Israel tahun 1948, sangat tidak diragukan lagi sebagai manifestasi tindakan penuh kekejaman yang brutal dari kelompok Zionis yang berasal dari Eropa Timur. Mereka datang berbondong-bondong ke Palestina, dan menghancurkan setiap aspek kehidupan penduduk di wilayah itu. Mirip dengan apa yang dilakukan Stalin yang memiliki dan mempraktekkan ideologi fasis yang sangat kejam dan biadab.

Gerombolan Yahudi itu memastikan bahwa mereka meniru, meniru dan menyalin semua kejahatan besar dalam bentuk genosida dan praktek-praktek rasis yang dilakukan Hitler di Jerman. Hal itu, seperti diungkapkan menteri pertanian Israel, Aharon Zisling, yang mengakui bahwa "kita telah melakukan perbuatan Nazi", ujarnya.

Mengucapkan kebobrokan dan kriminalitas dari geng teroris Zionis, Presiden Truman berkomentar bahwa "Saya takut sekali bahwa orang-orang Yahudi itu sama seperti gerakan milisi yang haus darah. Ketika mereka sampai di puncak, mereka hanya sebagai kekuatan yang tidak toleran dan kejam. Sebagaimana orang-orang yang simpati kepada mereka, ketika mereka di bawah penindasan Nazi. Saya menyesal melindungi mereka. Situasi ini sangat sering terjadi. Karena simpati saya, kemudian dunia selalu di pihak mereka", ujar Truman.

Untuk menutupi kejahatan kriminal mereka, mereka selalu berkedok dengan sejarah Holacoust. Zionis mengarang kebohongan terbesar dalam sejarah. Mengarang segala macam cerita palsu tentang dugaan tanah air bagi orang Yahudi. Beberapa orang Yahudi Zionis, mengambil keuntungan adanya sikap anti-Semitisme di Barat. Terutama pasca bencana yang mereka alami selama di Eropa. Mereka cukup berani untuk menciptakan konsep ras Yahudi, yang sangat kontroversi. Terutama dalam menghadapi fakta-fakta biologi, antropologi silsilah, dan sejarah .

Zionis, yang mempraktekkan kebiasaan berbohong, seperti kebutuhan mereka menghirup oksigen, dan akan selalu berusaha untuk "membuktikan" kebohongan itu sebagai "kebenaran" dari kebohongan besar yang telah mereka lakukan.

Misalnya, saat berlangsung perdebatan beberapa tokoh fanatikus Zionis baru-baru ini, tentang fakta bahwa orang-orang Yahudi Latvia (putih) dan Yahudi Ethiopia (hitam) jelas tidak memiliki keturunan yang sama, misalnya Yakub, tokoh Alkitab, juga dikenal sebagai Israel. Tapi Zionis tidak akan puas dengan kebenaran. Mereka berpendapat bahwa alasan Yahudi Latvia dan Rusia, karena begitu banyak perempuan Yahudi diperkosa oleh laki-laki Goyem (kafir) dari negara-negara kawasan Baltik, yang mengakibatkan perempuan ini melahirkan anak putih!!. Inilah yang menjadi cikal-bakal negara Yahudi-Israel sekarang, menurut mereka.

Kebenaran tentang masalah ini bahwa cerita Zionis merupakan kemenangan kekuasaan terhadap kebenaran. Namun, kemenangan itu tidak akan berlangsung lama. Israel akan dan harus memenuhi nasib yang sama, karena itu proyek kolonialis seperti terjadinya Perang Salib. Kehancuran Zionis-Israel, memang tidak terjadi esok hari , tetapi itu pasti akan terjadi.

Kaum Yahudi menyadari bahwa merayakan kemerdekaan tanah air yang milik orang lain adalah tidak benar-benar sebuah kemenangan otentik. Juga bukan kemenangan moral. Memang, orang yang tinggal di rumah milik orang lain, yang menikmati kebun, dan kebun anggur milik orang lain. Di mana pemilikinya telah diusir di bawah todongan senjata. Hanya karena mereka kebetulan berada dalam posisi "Tidak ada pilihan". Akibat kondisi yang ada itu, mereka menjadi putus asa. Meskipun, sekarang putus asa itu, berubah menjadi kebangkitan rakyat Palestina yang menuntut hak mereka kembali.

Namun, hal ini terjadi dengan sebagian besar yang dilakukan oleh orang Yahudi Israel. Mereka datang dari negeri-negeri jauh untuk mengklaim tanah air yang bukan milik mereka. Ketika penduduk asli di tanah Palestina, melakukan protes atau menolak teror yang terorganisir dari penjajah Eropa Timur, bahwa mereka Yahudi-Zionis mengatakan, bahwa diri mereka sebagai korban teroris dan anti Semit. Inilah yang sangt aneh. Sebuah kebohongan yang mendapat dukungan masyarakat Barat. Mereka dengan kekuatan yang mereka miliki, seperti media massa, berhasil mengubah cara pandang masyarakt dan pemerintahan Barat, yang selalu berpihak kepada Zionis-Israel.

Tetapi, Yahudi Zionis akan selalu kehilangan ketenangan, ketika kita mengingatkan masyarakat dunia, bahwa apa yang dilakukan Zionis-Israel itu sama dengan apa yang dilakukan oleh yang Nazi terhadap rakyat Palestina. Inilah yang membuat mereka selalu takut, paranoid, dan gemetar menghadapi tuduhan atas kejahatan mereka itu.

Sekarang, marilah kita bertanya pada diri sendiri dengan pertanyaan berikut: "Apakah benar cerita 'Nazi', yang membawa jutaan orang Yahudi ke kamar gas, dan menghanguskan mereka semua?" Atau cerita itu palsu yang sengaja terus dihembuskan oleh kaum Yahudi, yang kemudian menyandera seluruh penduduk bumi? Kemudian, hanya cerita tentang "Holacoust" yang terus menerus disajikan oleh propaganda Yahudi. Kemudian mereka bisa berbuat sekehendaknya untuk membumi hanguskan orang-orang Palestina di tanah air mereka sendiri?".

Lebih jahat mana antara Nazi-Jerman dengan Zionis-Israel yang sudah merampas tanah air rakyat Palestina? Membunuhi rakyat Palestina setiap hari? Melakukan horor terhadap rakyat Palestina dengan menggunakan senjata modern buatan Amerika? Memblokade rakyat Palestina di Gaza? Seluruh kejahatan yang rezim Israel, tak pantas dikatakan sebagai negara yang beradab. Negara yang menganut kaidah-kaidah negara modern. Negara Israel itu, tak lebih sebuat entitas penjahat, kriminal, dan pembantai dan penghancur kemanusiaan, yang tidak ada bandingannya di muka bumi ini.

Lalu, mengapa harus diperingati Israel sebagai sebuah negara merdeka yang mempunyai hak sejarah atas kemerdekaannya?. Mereka merampas, mengusir, membunuh, dan melakukan pembantaian "genoside" terhadap rakyat Palestina yang tidak berdosa, dan kemudian mereka hidup diatas tanah kelahiran mereka.

Mereka bukan berperang menghadapi penjajah, yang merampas tanah air mereka. Justru mereka menjajah dan menguasai tanah kelahiran rakyat Palestina. Lalu, mereka sekarang memperingti hari "Kemerdekaan"? Sungguh ini sebuah tragedi dan ironi.

Tetapi, mereka masih berani bercerita tentang kamp Auswicth, yang sangat mengerikan, dan membuat kesaksian orang-orang yang masih hidup, dan menjadi saksi, serta mereka terus mempublikasikan mereka yang selamat dari kamp Auswich itu.

Waktu itu, 63 tahun lalu, Zionis membongkar 438 desa Palestina, dan meracuni sumur-sumur, dan kemudian sumur-sumur itu dihancurkan untuk memastikan bahwa pemilik hak yang syah rakya Palestina itu, mereka tidak akan kembali. Hari ini, Zionis-Israel tetap berperilaku sama, tidak ada yang berubah. Mereka terus menghancurkan rumah-rumah, masjid, menghancurkan peternakan, dan membunuhi rakyat Palestina, menangkap, menahan, dan menyiksa. Itu sudah menjadi kejadian yang rutin. Tujuan agar rakyat Palestina angkat kaki.

Hari ini, 63 tahun kejahatan Israel, seperti melakukan perkosaan, pencurian dan penindasan, dan pembantaian sedang dimuliakan dan dikuduskan oleh anak-anak, cucu dan keturunan mereka, semuanya diatas penderitaan rakyat Palestina. Hasilnya adalah entitas setan yang setiap saat mempraktekan kebobrokan yang tidak dapat dibayangkan, dan terus-menerus dusta untuk menyembunyikan rasa malu-nya.

Israel merayakan kebebasan, sementara lebih dari sembilan juta warga Palestina diperlakukan seperti budak, atau anak-anak Tuhan yang lebih rendah, beberapa mendekam di kamp-kamp pengungsi. Waktu 63 tahun, dalam kondisi yang mengerikan seperti penahanan massal, kelaparan kolektif, penganiayaan sehari-hari, dengan tidak ada kebebasan. Sangat sedikit harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi rakyat Palestina.

Pada saatnya nanti bangsa Palestina akan menemukan kebebasan nyata. Setelah semua, Zionisme dan Yahudi berhasil dikalahkan oleh entitas masyarakat dunia, yang menyadari bahwa sejatinya Yahudi itu adalah entitas penjajah, pencuri tanah, pembunuh, dan pelaku kebohongan sejati di muka bumi ini. (mhi)

>> mungkinkah ini juga yg terjadi di Indonesia tercinta ... ????

*Jatuhnya "Benteng Terakhir" Turki Utsmani*

*Sultan Abdul Hamid II*



Beberapa referensi sejarah menyebutkan bahwa Sultan Abdul Hamid II pernah
berteriak di depan wajah Bapak Zionisme Theodor Herzl, "Pergi dari
hadapanku, hai manusia hina!" Ia pun berteriak kepada penjaga pintu yang
mengizinkannya masuk, "Tidak tahukah kamu apa yang diinginkan babi ini
dariku?" Setelah diusir, Herzl bersama rekannya bankir Yahudi Mizray Qrasow
pergi ke Italia. Kemudian Qrasow mengirim telegram kepada Sultan, "Anda akan
membayar pertemuan itu dengan nyawa dan kekuasaan Anda."



Yahudi benar-benar bertekad menjatuhkan Abdul Hamid. Terbukti pada tahun
1904 mereka meledakkan sebuah truk di depan masjid tempat Sultan
melaksanakan shalat Jumat, namun Allah menyelamatkannya dari kematian,
padahal ketika itu banyak orang yang tewas.



Selanjutnya orang-orang Freemason berkonspirasi untuk menjatuhkan Sultan
dari dalam. Mereka memiliki agen-agen yang menjadi pejabat-pejabat tinggi
negara, seperti Thal'at Pasha, Menteri Pertahanan Anwar Pasha, Menteri
Pendayagunaan Arstidi Pasha, Gubernur Syam Jamal Pasha, Menteri Keuangan
Jawid Pasha (David Pasha), dan Mushthafa Kamal Pasha (Komandan Perang
Wilayah Timur Arab dalam Perang Dunia 1).



Lama-kelamaan Sultan merasa dirinya dikelililingi oleh orang-orang yang
sudah dibeli oleh gerakan Freemasonry yang memiliki kover organisasi Ittihat
we Terrakki (IWT) (Persatuan dan Kemajuan).



Genggaman kekuasaan Sultan sedikit demi sedikit mulai melemah, hingga
akhirnya mereka berhasil memaksa Sultan untuk mengumumkan konstitusi baru.
Akhirnya Sultan membentuk Majalis Mab'utsan (semisal Dewan Perwakilan
Rakyat) yang di dalamnya bisa dimasuki orang Yahudi, Nasrani, dan Muslim.
Mizray Qrasow sendiri masuk dalam majelis tersebut.



Konstitusi tersebut diumumkan pada tahun 1908. Pengumuman konstitusi baru
ini adalah dianggap sebagai kemenangan besar bagi orang-orang Kristen dan
Yahudi di berbagai belahan dunia, sampai-sampai George Zaidan, tokoh Kristen
pemilik Darul Hilal, menghadiahkan bukunya yang berjudul Al-lnqilab
Al-'Utsmani (Revolusi Utsmaniyah) kepada orang-orang yang dianggapnya
pahlawan tersebut.



Kemudian Majalis Mab'utsan bersidang untuk mengeluarkan surat pernyataan
dilengserkannya Sultan. Dalam momen ini hakhom Yahudi Konstantinopel yang
bernama Nahum Haym memiliki peran sangat menonjol. Ada tiga orang, yang
kemudian mengajukan surat pencopotan tersebut kepada Sultan, yaitu Mizray
Qrasow, Arstidi Pasha, dan Arif Hikmat, perwira angkatan laut yang ibunya
menjadi pelayan di istana Sultan. Untuk mengamankan revolusi, orang-orang
Freemason berhasil menggerakkan tentara di bawah pimpinan Mahmud Syaukat,
seorang komandan berdarah Arab.



Pelengseran Sultan Abdul Hamid dari tampuk khilafah terjadi pada April 1909.
Ini adalah pukulan yang sangat telak bagi umat Islam. Pada malam ketika
Sultan Abdul Hamid turun tahta, bisa dikatakan bahwa Islam secara nyata
telah disingkirkan dari kehidupan bernegara dan masyarakat, dan pada
dasarnya Palestina juga sudah jatuh ke tangan Yahudi.



Anwar Pasha—salah satu tokoh Freemason dan aktor di balik pemberontakan
terhadap Sultan—pernah berkata dengan nada "penyesalan" kepada Jamal Pasha,
"Wahai Jamal, tahukah kamu apa dosa kita? Kita tidak mengenal dengan baik
siapa itu Sultan Abdul Hamid sehingga kita diperalat oleh Zionis.
Orang-orang Freemason internasional telah membeli kita sehingga kita
mengerahkan segala upaya demi kepentingan Zionis. Inilah dosa kita
sebenarnya."



Dalam bukunya *Da'wah Al-Muqawamah Al-'Alamiyyah*, Abu Mush'ab As-Suri juga
pernah mengutip pernyataan Bernard Lewis, sejarawan Yahudi ternama dari
Amerika, "Rekan-rekan kita dari kalangan Masonis dan Yahudi telah
bekerjasama secara diam-diam untuk menyingkirkan Sultan Abdul Hamid. Dia
adalah penghalang yang kuat bagi bangsa Yahudi, sebab dia menolak memberikan
Tanah Palestina untuk Yahudi walaupun hanya sejengkal."



*Wibawa Sultan Abdul Hamid II di Mata Dunia*



Meskipun Inggris dan Prancis sejak lama lagi ingin menghancurkan Daulah
Utsmaniyah, tetapi istilah 'Jihad'- masih cukup berdaya untuk menjadikan
Eropa menggeletar. Eropa masih takut terhadap "Orang Sakit Eropa", julukan
bagi Daulah Utsmaniyah.



Di Prancis, misalnya, pernah ada rencana pementasan teater yang diadaptasi
dari karya *Voltaire*. Drama itu bertema "Muhammad atau Kefanatikan" yang
isinya mencaci Rasulullah. Di samping itu juga menghina putra angkat beliau
Zaid bin Haritsah serta istrinya Zainab—yang setelah bercerai dinikahi oleh
Rasulullah.



Setelah mengetahui berita tentang rencana pementasan tersebut, Sultan Abdul
Hamid II memperingatkan pemerintah Prancis melalui duta besarnya di Paris
agar menghentikan pementasan drama itu dan mengingatkan akan dampak politik
yang bakal dihadapi Prancis jika pementasan tersebut nekat dilanjutkan.
Prancis pun serta-merta membatalkannya.



Grup teater itu pun datang ke Inggris untuk melanjutkan pementasan serupa
dan sekali lagi Sultan memperingatkan Inggris. Kali ini Inggris menolak
peringatan tersebut dengan alasan tiket-tiket telah dijual dan pembatalan
drama bertentangan dengan prinsip kebebasan rakyatnya. Perwakilan Turki
Utsmani di Inggris pun menyatakan ke Pemerintah Inggris bahwa meskipun
Prancis mempraktikkan "kebebasan", tetapi mereka telah melarang pementasan
drama tersebut. Namun, Inggris berkilah bahwa kebebasan yang dinikmati oleh
rakyatnya jauh lebih baik dari apa yang dinikmati oleh Prancis.



Setelah mendengar jawaban itu, Sultan Abdul Hamid II sekali lagi
memperingatkan, "*Saya akan mengeluarkan perintah kepada umat Islam dengan
menyatakan bahwa Inggris sedang menyerang dan menghina Rasulullah kami! Saya
akan menyatakan jihad fisabilillah (perang)*." Mendapat gertakan ini,
Inggris dengan segera melupakan klaim "kebebasan berekspresi"nya, dan
pementasan teater itu pun dibatalkan.



Jadi, meskipun Daulah Utsmaniyah berada dalam kondisi sekarat, namun Sultan
Abdul Hamid II masih dihormati di kancah internasional, dan kata "jihad"
mengintimidasi kekuatan besar Barat. Inilah intervensinya dalam rangka
melindungi kepentingan umat Islam dalam urusan global. (Buletin Khilafah No.
15, 23 Juni 1989, Inggris dan Ar-Rayyah, Vol. 3, Ed. 4, April 1994).



Kehebatan Abdul Hamid diakui sendiri oleh penguasa Eropa seperti Raja Jerman
Wilhelm II. Dia pernah berkata, "Aku telah menemui banyak raja dan penguasa
sepanjang hidupku. Aku temukan mereka semua lebih lemah jika dibandingkan
denganku, atau yang terkuat sekalipun adalah yang sebanding denganku. Namun,
jika berhadapan dengan Abdul Hamid, aku merasa gentar." Wilhelm II memang
pernah mengunjungi Abdul Hamid pada tahun 1898.



*Mushthafa Kamal: Menghancurkan Turki dan Menyingkirkan Khilafah*



Setelah kejatuhan Sultan Abdul Hamid II, selanjutnya Turki dikendalikan oleh
Kelompok Turki Muda dan IWT yang juga sudah dikendalikan oleh Yahudi
Freemason.



Begitulah, ujian dan goncangan menimpa Turki secara bertubi-tubi. Institusi
khilafah yang lemah dipermainkan oleh orang-orang IWT yang mempropagandakan
nasionalisme.



Mereka sendiri umumnya adalah orang-orang sekular dan anti-Islam.
Tempat-tempat ibadah Yahudi-Masonik pun tersebar begitu cepat, sementara
utang negara juga semakin menumpuk.



Semua itu akibat oleh ulah tangan Yahudi yang ingin melemahkan Turki
sehingga mereka bisa sampai ke Palestina, "Tanah yang Dijanjikan".

Turki keluar dari Perang Dunia I dan II dalam keadaan "hancur lebur".
Negara-negara Sekutu berebut untuk membagibagi "warisan" wilayahnya yang
luas. Eropa pun bisa beristirahat dengan tenang dari "sosok menakutkan" yang
telah membuat mereka sulit tidur dalam kurun waktu yang cukup lama.



Kemudian tampil Mushthafa Kamal Attaturk, padahal sebelumnya ia kalah dalam
pertempuran di Timur Arab. Sosoknya menonjol sebagai komandan militer
setelah terlibat pertempuran sengit melawan Yunani. Sejak itu pena mulai
bergerak menuliskan kemenonjolan Musthafa Kamal. Sebagian pengamat sejarah
dan politik berpendapat bahwa sikap diam Triple Entente –tiga negara
pengawas, yaitu Inggris, Prancis, dan Rusia, yang menyiagakan pasukan di
dekat front pertempuran antara Turki vs Yunani–karena memiliki tujuan
tersendiri. Sosok Mushthafa Kamal perlu ditonjolkan agar dia bisa
menjalankan peran yang sudah menunggunya, yakni memerangi Islam dan
meruntuhkan khilafah.



Akhirnya negara-negara koalisi itu menarik diri dari Turki. Ketika Majelis
Umum Inggris mengkitik Karzon yang menyetujui penarikan pasukan koalisi dari
Turki—karena khawatir Turki akan bangkit kembali untuk menyerang Eropa—maka
Karzon menjawab, "Jangan khawatir, Turki tidak akan bangkit kembali setelah
kami melepaskannya dari Islam dan khilafah."



Sumber :  *An-Najah* Edisi 68 Jumadil Ula 1432 H. Mei 2011 M