Keajaiban Akhir Dunia
Posted by: admin
Sesungguhnya keajaiban manusia di akhir zaman ini sangat banyak dan nyata
sekali. Terkadang kita kurang jeli memperhatikannya sehingga terlihat dunia
ini berjalan baik-baik saja. Namun, bila kita cermati dengan baik, kita akan
menemukan segudang keajaiban dan keanehan dalam kehidupan manusia akhir
zaman dan hampir dalam semua lini kehidupan. Keajaiban yang kita maksudkan
di sini bukan terkait dengan persitiwa alam seperti gempa bumi, tsunami dan
sebagainya, atau kejadian yang aneh-aneh lainnya, melainkan pola fikir
manusia yang paradoks yang berkembang biak di akhir zaman ini.
Berikut ini adalah sebagian kecil dari berfikir paradoks yang berkembang
akhir-akhir ini dalam masyarakat luas. Lebih ajaib lagi, berfikir paradoks
tersebut malah dimiliki pula oleh sebagian umat Islam dan para tokoh mereka.
Di antaranya :
Bila seorang pengusaha atau pejabat tinggi melakukan korupsi milyaran dan
bahkan triliunan rupiah, maka aparat penegak hukum dengan mudah mengatakan
tidak ada bukti untuk menahan dan mengadilinya.
Namun, bila yang mencuri itu seorang nenek atau masyarakat bawah (lemah),
dengan mudah dapat ditangkap, disidangkan dan diputuskan hukuman penjara,
kendati mereka mengambil hanya satu buah semangka atau tiga buah kakau,
mungkin saja karena lapar.
Bila ada orang atau kelompok dengan nyata-nyata merusak dan melecehkan
ajaran Islam yang sangat fundamental, seperti Tuhan, Kitab Suci dan Rasulnya
di negeri-negeri Islam, maka orang dengan gampang mengatakan yang demikian
itu adalah kebebasan berpendapat, berekspresi dan menafsirkan agama.
Namun, bila ada khatib, ustazd atau masyarakat Muslim mengajak jamaah dan
umat Islam untuk konsiten dengan ajaran agamanya, maka orang dengan mudah
menuduhnya sebabai khatib, penceramah atau ustazd yang keras dan tidak bisa
berdakwah dengan hikmah, bahkan perlu dicurigai sebagai calon teroris.
Apa saja yang dituliskan dalam koran, dengan mudah orang mempercayainya,
kendati itu hanya tulisan manusia dan belum teruji kebenarannya. Membaca dan
mempelajarinya dianggap lambang kemajuan.
Akan tetapi, apa yang tercantum dalam Al-Qur'an belum tentu dipercayai dan
diyakini kebenarannya, kendati mengaku sebagai Muslim. Padahal Al-Qur'an itu
Kalamullah (Ucapan Allah) yang mustahil berbohong. Kebenarannya sudah teruji
sepnajang masa dari berbagai sisi ilmu pengetahuan. Akhir-akhir ini muncul
anggapan mengajarkan Al-Qur'an bisa mengajarkan paham terorisme.
Tidak sedikit manusia, termasuk yang mengaku Muslim yakin dan bangga dengan
sistem hidup ciptaan manusia (jahiliyah), kendati sistem yang mereka yakini
dan banggakan itu menyebabkan hidup mereka kacau dan mereka selalu
menghadapai berbagai kezaliman dan ketidak adilan dari para penguasa negeri
mereka. Mereka masih saja mengklaim : inilah jalan hidup yang sesuai dengan
akhir zaman.
Namun, bila ada yang mengajak dan menyeru untuk kembali kepada hukum Islam,
maka orang akan menuduh ajakan dan seruan itu akan membawa kepada
keterbelakangan, kekerasan dan terorisme, padahal mereka tahu bahwa Islam
itu diciptakan oleh Tuhan Pencipta mereka (Allah) untuk keselamatan dunia
dan akhirat dan Allah itu mustahil keliru dan menzalimi hamba-Nya.
Ketika seorang Yahudi atau agama lain memanjangkan jenggotnya, orang akan
mengatakan dia sedang menjalankan ajaran agamanya.
Namun, saat seorang Muslim memelihara jenggotnya, dengan mudah orang
menuduhnya fundamentalis atau teroris yang selalu harus dicurigai, khususnya
saat masuk ke tempat-tempat umum seperti hotel dan sebagainya.
Ketika seorang Biarawati memakai pakaian yang menutup kepala dan tubuhnya
dengan rapih, orang akan mengatakan bahwa sang Biarawati telah menghadiahkan
dirinya untuk Tuhan-nya.
Namun, bila wanita Muslimah menutup auratnya dengan jilbab atau hijab, maka
orang akan menuduh mereka terbelakang dan tidak sesuai dengan zaman, padahal
mereka yang menuduh itu, para penganut paham demokrasi, yang katanya setiap
orang bebas menjalankan keyakinan masing-masing.
Bila wanita Barat tinggal di rumah dan tidak bekerja di luar karena menjaga,
merawat rumah dan mendidik anaknya, maka orang akan memujinya karena ia rela
berkorban dan tidak bekerja di luar rumah demi kepentingan rumah tangga dan
keluarganya.
Namun, bila wanita Muslimah tingal di rumah menjaga harta suami, merawat dan
mendidik anaknya, maka orang akan menuduhnya terjajah dan harus dimerdekakan
dari dominasi kaum pria atau apa yang sering mereka katakan dengan
kesetaraan gender.
Setiap mahasiswi Barat bebas ke kampus dengan berbagai atribut hiasan dan
pakaian yang disukainya, dengan alasan itu adalah hak asasi mereka dan
kemerdekaan mengekpresikan diri.
Namun, bila wanita Muslimah ke kampus atau ke tempat kerja dengan memakai
pakaian Islaminya, maka orang akan menuduhnya eksklusif dan berfikiran
sempit tidak sesuai dengan peraturan dan paradigma kampus atau tempat kerja
mereka.
Bila anak-anak mereka sibuk dengan berbagai macam mainan yang mereka
ciptakan, mereka akan mengatakan ini adalah pembinaan bakat, kecerdasan dan
kreativitas sang anak.
Namun, bila anak Muslim dibiasakan mengikuti pendidikan praktis agamanya,
maka orang akan mengatakan bahwa pola pendidikan seperti itu tidak punya
harapan dan masa depan.
Ketika Yahudi atau Nasrani membunuh seseorang, atau melakukan agresi ke
negeri Islam khususnya di Paestina, Afghanistan, Irak dan sebagainya, tidak
ada yang mengaitkannya dengan agama mereka. Bahkan mereka mengakatakan itu
adalah hak mereka dan demi menyelamatkan masyarakat Muslim di sana.
Akan tetapi, bila kaum Muslim melawan agresi Yahudi atas Palestina, atau
Amerika Kristen di Irak dan Afghanistan, mereka pasti mengaitkannya dengan
Islam dan menuduh kaum Muslim tersebut sebagai pemberontak dan teroris .
Bila seseorang mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan orang lain, maka
semua orang akan memujinya dan berhak mendapatkan penghormatan.
Namun, bila orang Palestina melakukan hal yang sama untuk menyelamatkan
anaknya, saudaranya atau orang tuanya dari penculikan dan pembantaian
tentara Israel, atau menyelamatkan rumahnya dari kehancuran serangan
roket-roket Israel, atau memperjuangkan masjid dan kitab sucinya dari
penodaan pasukan Yahudi, orang akan menuduhnya TERORIS. Kenapa? Karena dia
adalah seorang Muslim.
Bila anak-anak Yahudi diajarkan perang dan senjata otomatis untuk membunuh
kaum Muslimin Palestina, maka orang akan menegatakan bahwa apa yang mereka
lakukan itu adalah upaya membela diri kendati mereka adalah agresor.
Namun, bila anak Palestina belajar melemparkan batu menghadapi prajurit
Yahudi yang dilengakapi dengan tank dan senjata canggih lainhya saat
menghancurkan rumah, masjid dan kampung mereka, maka orang akan menuduh
mereka sebagai pelaku kejahatan yang pantas ditangkap, dipatahkan tangannya
dan dipenjarakan belasan tahun.
Nah, inilah sekelumit keajaiaban manusia di akhir zaman ini. Bisakah kita
mendapatkan pelajaran yang baik sehingga dapat menentukan sikap yang benar,
atau kita akan jatuh menjadi korban keajaiban akhir zaman? Allahul musta'an…
(sumber : eramuslim.com :fj)
CAZ 2010
Bagaimana kesan anda menjadi manusia Akhir Zaman ? Ber-Aksi reaksi dengan KeAjaiban sehari-hari ...
Posted by
akoe